My Follower

Rabu, 18 Desember 2013

What do you live for?

Hidup itu buat apa sih?
Buat apa Allah menciptakan saya?
Why do I have to be exist in this world? Apa gunanya saya?
Lalu, apa yang harus saya lakukan selama saya hidup di dunia yang katanya hanya sementara ini?

Ini adalah rentetan pertanyaan yang sering saya tanyakan pada diri saya sendiri di kala sendiri, di kala sepi
Apalagi di saat saya merasa dunia hanya ingin menyakiti saya ( oke, ini lebay )



Tak jarang pula, saya mempertanyakan keadaan saya saat ini
Kenapa ya dulu saya harus mondok ? Kan harus ngabdi dulu, telat kan kuliahnya.......
Kenapa juga akhirnya saya legowo untuk "terjebak" di fakultas kedokteran?
Kenapa saya ikut organisasi? Kan capek.... capek fisik, capek hati, juga. Lalu buat apa?

Dan ternyata jawabannya balik lagi ke pertanyaan yang saya tulis di awal tulisan tadi
Intinya, untuk apa sih saya hidup?

Pertanyaan pertama, hidup itu buat apa sih? Buat apa Allah menciptakan saya?
Manusia itu diciptakan untuk dua tujuan, sebagai hamba Allah untuk beribadah dan sebagai khalifah di muka bumi ini. Jadi, segala sesuatu yang manusia lakukan , hendaknya semuanya bertujuan untuk mengabdi padaNya.   Tahan dulu, kita lanjut ke pertanyaan selanjutnya...

Kata ustadz Sahal nih, jadi kita harus lebih baik dari beliau ya!
Why do I have to be exist in this world?
Karena seorang "Hanna" ini, mungkin bagi dunia hanyalah "seseorang" yang bahkan ada atau tidaknya dia ngga akan terlalu banyak ngaruh, tapi bagi beberapa orang, termasuk Bapak dan Ibunya Hanna, Hanna inin dunia bagi mereka, Hanna ini sumber kebahagiaannya mereka. Buat apa dulu ibu menahan susah waktu hamil? Buat apa dulu ibu menahan sakitnya operasi caesar demi lahirnya Hanna ke dunia? Buat apa Bapak sibuk bekerja untuk membiayai hidupnya Hanna? Buat apa ditengah kesibukannya bapak, bapak sempat masak masakan enak dan spesial ketika Hanna pulang? Mengapa? Karena Hanna adalah sumber bahagianya bapak dan ibu, Hanna ini harapannya mereka. Jadi, seorang Hanna harus bisa benar benar menjadi sumer kebahagiaan orang tuanya, karena jika alasan itu hilang, buat apa saya ada di dunia?

Lalu apa yang saya lakukan selama saya hidup?
Tentu saja yang paling penting, saya harus menjadi hamba Allah dan menjadi khalifah dibumi. Caranya? SAYA HARUS BANYAK MEMBACA. Kedengarannya simpel, tapi inilah alasan mengapa ummat Islam mengalami kemunduran, karena banyak dari kita tidak tahu akan pentingnya membaca dan tidak tahu akan pentingnya ilmu.

Lanjut ke pertanyaan bagian kedua
Kenapa ya dulu saya harus mondok ? Kan harus ngabdi dulu, telat kan kuliahnya.......
Jujur, saya sering minder, apalagi kenyataannya memang saya terlambat kuliah satu tahun dari teman SD saya, dan bahkan kalau dihitung dari kelulusan saya, saya terlambat 2 tahun. Tapi buat apa ya saya minder?
Nyesel sekolah di Gontor? eh, enggak. Saya ngga nyesel sekolah disana, karena disana adalah sekolah kehidupan, bukan hanya mengajar siswanya, tapi mendidik siswanya agar menjadi hamba Allah yang bertaqwa.
Nyesel harus ngajar dulu setahun setelah lulus? Eh, ini engga juga. Saya bersyukur karena diberi kesempatan untuk mengajar terlebih dahulu, karena saya berharap ilmu yang saya ajarkan dapat menjadi teman saya di akhirat nanti. Ngga akan sia sia, Allah tidak tidur kok :D
Jadi buat apa nyesel? Toh setiap orang punya jejak hidupnya masing masing yang pasti berbeda satu sama lain.

Kenapa juga akhirnya saya legowo untuk "terjebak" di fakultas kedokteran?
Pertama, karena ini adalah salah satu kebahagiannya bapak. Dan ternyata, makin kesini ilmunya makin emejing. Mungkin nanti akan ada tulisan khusus yang membahas ini heheeew

Kenapa saya ikut organisasi? Kan capek.... capek fisik, capek hati, juga. Lalu buat apa?
Karena untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah, yaitu untuk bermanfaat bagi orang lain. Berorganisasi adalah salah satu caranya. Sebuah kesalahan jika kita ikut organisasi hanya untuk menjadi terkenal, atau malah hanya cari musuh, apalagi saling sikut sikutan dan saling hina. Duh, eman eman... sungguh sayang....
Inget tujuan awal mengapa kita hidup, supaya ngga salah niat. Karena segala sesuatu itu dasarnya niat, kalau niatnya salah bisa mengakibatkan amalan yang sia sia, na'udzubilah.

Dalam hidup kita memang terkadang butuh alasan, karena nantinya alasan itu juga yang menjadi kekuatan kita. Dengan selalu mengingat alasan-alasan tersebut semoga bisa menjadikan kita lebih kuat.

Maap yak tjurtjol muluk heheee. Kadang kadang nulis itu obat yang paliiiiing ampuh, biasanya kalo lagi feel down terus nulis itu plong! Sekian yang bisa saya tulis, Wallahu a'lam bishshawab.


Artikel Terkait Lainnya :



1 komentar:

  1. Lalu apa yang saya lakukan selama saya hidup?
    Pertanyaan yang menyinggung nih ya.. susah jawabnya

    BW juga ya ke blogku: http://j-samudra.blogspot.com/
    ditunggu komentarnya... :)

    BalasHapus