My Follower

Kamis, 24 Juli 2014

Sport drink dan minuman berenergi untuk anak anak dan remaja, perlu ngga sih?

Dewasa ini, penjualan sport drink dan minuman berenergi kan lagi marak banget ya. Kalo nurutin iklan sih, emang kayaknya minuman tersebut berguna banget untuk tubuh kita. Tapi apa bener kaya gitu? Nah, kali ini saya mau share tentang kedua minuman tersebut yang bersumber dari jurnal American Academy of Pediatrics, dengan judul artikel Sport drinks and Energy drinks for children and adolescents, are they appropiate? yang diterbitkan pada bulan Mei 2011, untuk membaca jurnalnya secara lengkap bisa klik disini.

Bismillah, semoga bermanfaat :D




Pernah liat iklan sport drink di tivi ngga? Itu lho yang mereka bilang kalo minum sport drink tersebut bisa menggantikan elektrolit yang hilang bersamaan dengan keringat yang keluar ketika sedang beraktivitas ( saya ngga perlu sebut merek kan ya :p ) Nah, kalo energy drink itu yang bilang dengan minum minuman tersebut bisa mengurangi capek, energi jadi bertambah dan menambah konsentrasi.  

Jadi, sport drink sama energy drink itu beda ya :D

Nah, kandungan dari kedua minuman tersebut juga berbeda, kalau sport drink kandungannya karbohidrat, mineral, elektrolit ( sodium, potassium, calcium, magnesium ), kadang juga ada vitamin dan nutrisi yang lain. Kalau energy drink,  kandungannya adalah caffein, guarana, dengan karbohidrat, protein, asam amino, vitamin, sodium dan mineral yang lain. Selain itu, ada juga energy drink yang mengandung taurine, ginseng, l-carnitine dan lain lain.


Tapi, sebenernya kedua minuman itu penting dan perlu nggak sih?

Pertama kita bahas yang sport drink dahulu :D

Sport drink memang dapat memberi manfaat bagi atlet anak anak, garis bawahi atlet loh ya. Kalo anak anak yang lain, dengan aktivitas biasa, atau olahraga biasa di sekolah sih malah engga perlu. Kenapa?
Coba diingat lagi, komposisi dari sport drink tadi apa ya? Mengandung karbohidrat kan? Nah, konsumsi dari minuman yang mengandung karbohidrat seperti ini akan meningkatkan total kalori intake perharinya, dan dapat mengakibatkan obesitas.

Lha kok kalo atlet boleh minum sport drink, kenapa? Namanya juga atlet, pasti kan dia sering banget namanya exercise tuh, dan exercisenya itu ngga cuman sehari dua hari deh pastinya. Ketika seseorang beraktivitas, kebutuhan akan glukosanya meningkat, dan simpanan glukosan dalam otot yang berbentuk glikogen akan menurun. Nah, karena alasan itulah, maka para atlet tersebut membutuhkan karbohidrat tambahan supaya mereka ngga mudah lelah. Kalau untuk orang yang jarang olahraga kaya saya *melipir*  glikogen dalam otot masih banyak ( karena glikogennya ngga pernah terpakai ) makanya saya ngga perlu sport drink, seperti yang sudah saya tulis diatas, dengan bertambahnya karbohidrat yang saya konsumsi akan meningkatkan kalori intake dan dapat mengakibatkan obesitas..

Kalau kita aktivitas kan keringetan tuh, berarti cairan tubuh kita banyak yang berkurang, nah kalo dehidrasi gimana ?
Jadi gini, dehidrasi itu akan terjadi ketika tidak terjadi keseimbangan antara cairan yang masuk dan cairan yang keluar ( bisa melalui keringat, nafas, urin, dan keluarnya feses yang berlebih ). Maka dari itu, untuk mencegah dehidrasi anak anak dan remaja perlu diajarkan untuk meminum air secara rutin. Air juga merupakan pilihan pertama untuk hidrasi sebelum, selama dan setelah exercise.

Kan kalo keringetan elektrolitnya ikut ilang jugaa, terus?
Sebenernya, untuk sebagian besar remaja dan anak anak kebutuhan elektrolit perhari sudah cukup terpenuhi dengan diet yang seimbang. Sport drink sendiri memiliki manfaat terhadap elektrolit yang sedikit atau malah malah tidak sama sekali jika dibandingkan dengan plain water. Bahkan, setelah latihan pendek atau kompetisi, biasanya para atlet malah tidak membutuhkan elektrolit pengganti. Tapi tetap saja ada pengkhususan bagi beberapa orang yang membatasi makanan yang mengandung sodium dan juga mereka yang berlatih dalam waktu lama.

Bagaimana dengan energy drink? SAMA SEKALI NGGAK PERLU YA....
Semua makhluk hidup pasti butuh energi, iya kan? Tapi, energi tersebut cukup didapatkan dari makanan yang dimakan sehari hari dalam bentuk karbohidrat dan nutrisi yang lain, karena yang dimaksud "energi" didalam energy drink adalah caffeine, bukan karbohidrat itu sendiri.

Caffeine sendiri dapat mengakibatkan peningkatan denyut jantung, tekanan darah, aktivitas motorik, sekresi lambung, diuresis dan temperatur. Pada anak anak, caffeine juga dapat memengaruhi perkembangan neurologic dan cardiovaskuler, selain itu caffeine juga dapat mengakibatkan ketagihan. Karena banyak sekali efek samping yang berbahaya, maka konsumsi caffeine untuk anak anak semestinya dilarang.

Salah satu akibat dari konsumsi kedua minuman tersebut adalah terjadinya erosi gigi. Erosi gigi adalah rusknya lapisan enamel gigi yang disebabkan zat yang bersifat asam. Kebanyakan dari sport drink dan energy drink memiliki pH asam ( sekitar pH 3-4 ). Dengan pH yang rendah seperti in akan mengakibatkan demineralisasi dari enamel. Asam sitrat yang bisanya juga terdapat di kedua minuman tersebut juga memiliki efek erosi yang tinggi karena efek demineralisasi enamel yang ditimbulkan terus berjalan meskipun pH telah normal.

Nah, jadi udah paham kan ya bedanya sport drink dan energy drink? Ingat, keduanya itu berbeda, sport drink boleh dikonsumsi jika perlu, dan energy drink  sebaiknya jangan dikonsumsi.
Tetep ya, plain water atau air putih itu yang terbaik! Oh ya, jangan lupa berdoa sebelum minum supaya minumnya berkah~

Jadi inget lirik lagunya Yusuf Islam and children :
When we drink we say bismillah
When we're done we say alhamdulillah :D

Wallahu a'lam bishshawab

Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar