My Follower

Rabu, 24 April 2013

Tentang Wanita, dan Peradaban Dunia Part 1

Akhir - akhir ini, kita sering mendengar kata kata kesetaraan gender. Perempuan harus berada di strata yang sama dengan lelaki. Jika lelaki banyak yang menjadi pemimpin, contoh saja presiden, gubernur, walikota, dan anggota DPR, maka perempuan pun harus begitu. Perempuan dianggap hebat jika bisa tampil dihadapan publik, sedangkan bagi perempuan yang tinggal dirumah mengasuh anaknya dan menanti suaminya pulang kerja dianggap sebagai perempuan kuno yang tertinggal. Benarkah anggapan itu?

Mari kita bahas lebih lanjut~
Menurut saya sih ya, yang namanya adil itu nggak sama dengan setara. Kalau setara itu 50 : 50, harus sama, tak peduli itu sesuai apa enggak, yang penting SAMA! Kalau adil itu menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai kemampuannya. Jadi, dalam hal ini ADIL itu lebih tepat dibanding dengan SETARA. Perempuan dan laki laki diciptakan berbeda sesuai kodratnya, punya tugas masing masing yang berbeda, tapi saling melengkapi.

Contohnya aja, secara fisik perempuan dan laki laki itu berbeda. Ada hal yang hanya bisa dilakukan perempuan, yaitu : hamil, melahirkan dan menyusui. Disinilah letak peran penting perempuan. Dari sinilah asal mula peradaban dunia  dibentuk. Jadi kata siapa wanita tidak berperan dalam berperan dalam membuat peradaban yang lebih baik?

Oke oke, slow down, mari kita bahas lagi.......

Setiap pemimpin didunia ini, sehebat apapun dia, dulunya dia hanya "gumpalan darah yang menempel" didalam rahim ibunya. Untuk bertahan hidup saja, dia harus menerima nutrisi dari sang ibu. Dan rahim sang Ibu adalah tempat paling aman dan nyaman didunia, meskipun mual mual, seorang Ibu pasti memaksakan diri untuk makan makanan bergizi demi kelangsungan hidup sang calon bayi yang berada didalam rahimnya, iya kan?

Tak hanya ketika dirahim, Ibu masih saja melindungi tubuh bayinya itu dengan Imunoglobulin yang terdapat didalam kolostrum sang Ibu. Mengapa? Karena imunitas bayi masih sangat lemah, dan untuk mendapat pertahan ekstra dari antigen yang immunogen, sang bayi masih membutuhkan bantuan dari Ibunya. Dengan itulah, bayi bisa bertahan hidup sampai dirinya bisa menghasilkan imunitas yang kuat sendiri. Ternyata ibu melindungi kita tak hanya kita masih berada dirahim, namun ketika kita telah mampu menghirup udara dunia, Ibu masih melindungi kita dari dunia yang penuh dengan antigen berbahaya. Dengan menyusui pula, kedekatakan jiwa antara ibu dan anak bisa terbangun.

Bayangin aja deh, tanpa itu semua bayi bisa saja sakit sakitan dan mungkin harapan hidupnya akan semakin mengecil.

Itu baru salah satu peran Ibu, masih banyak lagi peran yang lain.

Maka dari itu, wahai para ibu ibu dan calon ibu ibu, ini adalah amanah yang Allah berikan untuk kita, menjaga para penerus agama Allah dimuka bumi ini, baik secara fisik maupun psikis . Maka berilah apa apa yang sudah menjadi hak bagi yang lain. Sang anak memiliki hak untuk diberi asi eksklusif, maka berikanlah!

Saya khawatir, ketika semakin banyak perempuan yang tergoda dengan rayuan "kesetaraan gender" dan mulai meninggalkan "tugas istimewa" yang Allah berikan padanya maka akan terjadi ketidak seimbangan didunia ini. Mau bukti? Coba lihat keadaan disekitar kita, jangan menutup mata, sesungguhnya tanda tanda itu sudah ada disekitar kita. Menurut anda bagaimana keadaan para remaja penerus agama Allah ini?

Bukannya saya melarang perempuan bekerja, tapi jangan sampai perempuan melupakan amanah istimewa yang Allah berikan. Mulai dari tugas khusus perempuan yang saya bahas disini dan tugas lainnya yang insya Allah akan saya bahas di tulisan berikutnya.

Wallahu a'lam bish-shawab.



Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar