My Follower

Selasa, 09 Oktober 2012

Realita Kehidupan

Suatu siang di Semarang, udara panas menyengat. Seorang bapak bapak setengah baya terseok di perempatan lampu merah, aku tidak tahu mengapa, yang aku lihat beliau tidak bisa berjalan dan telapak kakinya mengeluarkan darah dan beliau berusaha mendekati kendaraan yang berhenti dilampu merah untuk meminta kemurahan hati para pengendara kendaraan. Sungguh aku tak sanggup melihat kakinya, apalagi cairan merah yang keluar dari kakinya.

Disaat yang sama, di Paragon, seseorang sedang menghambur hamburkan uangnya membeli berpotong potong baju yang tidak dibutuhkan, hanya untuk memuaskan nafsu yang tak pernah puas,

Suatu pagi menjelang siang di Kaligawe, kulihat bapak bapak berbaju pramuka yang biasa menyeberangkan pengendara yang ingin menyeberang sedang mengais di keranjang sampah. Entah apa yang dicari.

Disaat yang sama seseorang sedang menikmati hidangan mewah dihotel berbintang lima. Mahal harganya tapi tidak dihabiskan makanan itu sampai habis karena takut dibilang rakus. Padahal barokah makan itu diakhirnya kan? Rasulullah selalu mengajarkan kita untuk makan sampai habis supaya tidak ada yang terbuang, sekali lagi, itu BUKAN RAKUS.

Yah, beginilah hidup. Padahal semestinya rezeki berlimpah yang didapat sebagian orang itu bukan sepenuhnya rizkinya. Disana ada sebagian rezeki orang lain yang dititipkan Allah kepadanya agar dia menjadi perantara bagi sampainya rezeki amanah Allah itu kepada orang lain yang membutuhkan
Tapi sayangnya, kita termasuk diri saya sendiri sering lupa akan amanah besar itu.......

Astaghfirullah.....

Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar