My Follower

Senin, 13 Oktober 2014

Dracula untold, fiksi atau fakta?

Ceritanya saya dan teman teman tertarik nonton film ini karena kami menyangka film ini adalah film horror. Instead of Annabel, akhirnya kami memutuskan nonton Dracula Untold, karena menurut beberapa teman yang udah nonton annabel katanya sih kurang menarik.


Dan jadilah saya nonton film ini, tapi awal film ini aja udah bikin saya kaget, bukan karena kaget nyeremin sih, tapi karena film ini menyebutkan Sultan Mehmed II dan menggambarkan beliau jauh dari apa yang saya yakini selama ini.Seketika itu juga saya langsung mbatin ( ngomong dalam hati ), wah film ini ngga bener nih -___________-

Jadi, ada banyak hal yang ganjel di hati saya sebagai seorang muslim :


  1. Disitu diceritakan bahwa Sultan Mehmed II memaksa banyak anak anak untuk dilatih menjadi pasukan. Dimaksudkan ketika anak anak itu hanya mengenal perang sedari kecil, maka mereka akan berkembang dan tumbuh menjadi seseorang yang membunuh tanpa rasa takut. 
  2. Sultan Mehmed II juga digambarkan sebagai seseorang yang nnggak punya hati, haus kekuasaan dan sombong.
  3. Yang jadi tokoh utamanya malah Vlad Dracula, seakan akan dia yang baik dan Sultan Mehmed II lah yang jahat
  4. Bangsanya Vlad Dracula ini terjajah sama kesultanan Turki. Dan jika ada 1 prajurit turki yang meninggal maka ( kalo ga salah ingat ) kudu diganti sama 100 anak dari negerinya Vlad itu buat dikirim ke Turki dan dilatih menjadi prajurit yang akan membunuh tanpa rasa sakit.
  5. Selanjutnya, si Vlad sama Sultan Mehmed II menulis perjanjian buat ngirimin sejumlah anak yang diminta sama Sultan Mehmed II untuk dididik jadi prajurit di turki, menurutku itu perbuatan yang jahat dan ngga berperi kemanusiaan, tapi di atas perjanjian itu tertulis nama Allah. Rasanya nggak rela banget nama Allah tertulis diatas perjanjian kotor seperti itu, meskipun di film lho bukan di kejadian nyata. Sedihnyaaaaaa T,T
Okey, I'm annoyed. Rasanya itu kesel, bete, pengen marah, nggak relaaaaa ( waktu nulis ini juga rasanya masih nggak rela )

Saya memang bukan ahli sejarah. Saya memang pernah mendengar tentang drakula itu, tapi dari yang saya denger Drakula itu memang ada, tapi bukan penghisap darah sih, cuma dia itu memang banyak membantai ummat Muslim sehingga dia dikatakan haus darah. Dan saya gabisa bilang itu bener apa salah, karena saya memang tidak tahu, Wallahu a'lam bish shawab.

Saya juga bukan ahli tarikh Islam, dulu waktu masih di pondok saya nggak suka pelajaran ini karena bahasa arabnya yang menurut saya mblibet dan susah dipahami. Dan kemudian saya menyesalinya karena sekarang saya memang ngga tahu banyak tentang sejarah Islam.

Tapi, sejauh yang saya tahu, sejauh apa yang saya baca diberbagai sumber, insya Allah ini benar adanya, bahw Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam bersabda " Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian. Maka sebaik baiknya pemimpin adalah pemimpinnya dan sebaik baik pasukan adalah yang menaklukkannya. " ( HR. Ahmad )

Dari sumber yang saya kutip, yaitu Muhammad Al Fatih 1453 yang ditulis ust Felix, sejak kecil, Mehmed berada diantara ulama ulama yang terbaik, beliau mempelajari Alquran, Fiqh, bahasa, astronomi, kimia, fisika, dan juga teknik perang. Guru gurunya pun merupakan orang yang tegas dalam mendidik Mehmed. Mehmed kecil selalu diceritakan tentang Rasulullah dan para sahabat, dia besar dengan sirah nabawiyah, itulah yang membuatnya memiliki semangat yang tinggi untuk membela Islam. Dalam usia kurang dari 17 tahun, Mehmed sudah menguasai berbagai macam bahasa, pandai berkuda, dan dia memiliki ketertarikan terhadap ilmu lainnya seperti sejarah, geografi, dll.Yang paling memesona adalah kedekatannya dengan Allah.Dia adalah satu satunya panglima yang tidak pernah masbuq shalatnya, bahkan selalu berjamaah. Beliau pun tidak pernah meninggalkan shalat tahajjud dan shalat rawatib semasa baligh hingga meninggal.

Orang yang bertaqarrub dengan Allah sampai seperti itu, bahkan beliau adalah sebaik baik pemimpin seperti yang disabdakan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau adalah orang terpilih, pasukannya pun pasukan yang terpilih, mungkinkah beliau melakukan perbuatan seperti yang tergambar dalam film? Saya rasa mustahil.

Dan, yang membuat mereka menjadi pasukan yang kuat itu bukan karena mereka dilatih untuk membunuh tanpa perasaan, tapi karena keyakinan mereka semua akan bisyarah yang disampaikan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, dan juga keyakinan bahwa ketika seorang mujahid itu meninggal, sesungguhnya dia tidak meninggal melainkan mereka akan menemui kebahagiaan sesungguhnya seperti yang dijanjikan Allah. Itulah yang membuat pasukan kaum muslimin kuat :'))

Ya tapi mau dikata gimana, penguasa media sekarang ini siapa? Orang Islam? Bukan.......
Makanya,  jika ceritanya menjadi seperti ini karena ini merupakan cerita dari sudut pandang mereka.
Kesel, iya.....
Bete, iya....
Jengkel, iya.....
Marah. iya..... karena saya merasa agama saya sudah dihina T,T
Nah, inilah yang menjadi tugas kita, tugas dari kaum muslimin semuanya untuk membuktikan bahwa agama Islam nggak seperti itu. Sutan Mehmed II tidak seperti itu, dan kita pun bukan teroris seperti yang diberitakan dibanyak media :')

Konklusinya, fiksi atau fakta saya kurang tahu, tapi yang saya yakini Sultan Mehmed dan pasukannya bukanlah tipikal orang yang seperti itu, mereka adalah bukti nyata dari bisyarah Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam yang menyatakan bahwa mereka adalah sebaik baik pemimpin dan sebaik baik pasukan.

Wallahu a'lam bishshawab






Artikel Terkait Lainnya :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar